Lukisan Syaikhona Kholil Bangkalan.

Oleh Lora Ismail Alkholily

Ketika Syaikhona diajukan menjadi pahlawan nasional, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah tersedianya foto atau minimal lukisan yang bisa mewakili, pihak keluarga bermusyawarah terkait masalah ini, problemnya adalah selama ini masih belum ada foto Syaikhona yang valid 100 % dan diterima oleh pihak keluarga, foto-foto yang selama ini beredar adalah foto orang lain, ini cukup unik karena padahal di zaman beliau sudah ada tekhnologi fotografi, foto paspor juga sudah menjadi syarat keberangkatan haji di masa beliau, tak heran jika banyak yang meyakini bahwa salah satu karomah beliau adalah tidak bisa difoto karena tidak kerso

akhirnya dipilihlah sketsa sosok bersuban yang dilukis sesepuh Lesbumi Ki Nonot Sukrasmono, bukan karena pihak keluarga meyakini itu adalah “ yang termirip “, alasannya adalah karena itu hanya sketsa, dengan itu pihak keluarga masih ingin menegaskan bahwa Syaikhona Kholil masih belum ditemukan fotonya sampai detik ini

Tentunya Saksi hidup-lah yang bisa menjadi kunci, dan dari 2 saksi yang pernah nututi Syaikhona yaitu Nyai Asma’ Binti Syaikhona dan Kiai Fadhil Bandung, didapatkan 2 kesaksian :

⁃ menurut Nyai Asma’ ayahnya mirip dengan Kholil AG anaknya Romlah ( Nyai Romlah Binti Imron Bin Syaikhona )

⁃ Menurut Kiai Fadhil wajah sang guru mirip dengan putrinya yaitu Nyai Asma’

Kak Utsman Hasan ketua Tim Turots pernah meminta seorang pelukis untuk memadukan 2 kesaksian ini, kemudian dipadukan juga dengan koko putih dan 2 surban peninggalan Syaikhona, akhirnya lahirlah 2 lukisan ini yang jika dilihat juga memiliki kemiripan dengan beberapa dzurriah beliau seperti Kh. Abdullah Schal, Ra Lilur dan Kh. Muhammad Faishol Anwar

Jadi apakah ini gambaran final dari sosok Syaikhona ? tentunya tidak, sekali lagi semua lukisan itu hanya meraba dan menerka, untuk lukisan asli apalagi foto beliau, sampai detik ini masih belum ditemukan, terlepas dari itu semua, meskipun kita terhalangi dari mengetahui wajah mulia beliau karena terpisah masa dan waktu, semoga kita tak akan terhalangi dari lautan barokah, ilmu dan keteladanan beliau

Untuk Ruh mulia Syaikhona Kholil yang baru saja diangkat menjadi Pahlawan “pendidikan” Nasional Al-Fatihah..